Keutamaan Seorang Pedagang dalam Islam

Keutamaan Seorang Pedagang_ beraniberbagi.id

Dalam Islam, pedagang memiliki banyak keutamaan, tetapi tentu saja dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Bekerja adalah kewajiban setiap manusia, termasuk Rasulullah ﷺ. Meskipun Beliau sangat dekat dengan Allah SWT, itu tidak berarti Beliau hidup tanpa bekerja. Rasulullah ﷺ tetap berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dari berbagai pekerjaan yang dapat digeluti untuk mencari rezeki, berdagang menjadi salah satu yang sangat dihargai dalam agama Islam. Dalam sastra Melayu, pedagang sering disebut sebagai “saudagar.”

 

Keutamaan Seorang Pedagang: Jujur dan Dapat Dipercaya

Abu Said meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah berkata, “Saudagar yang jujur dan dapat dipercaya akan dimasukkan dalam golongan para Nabi, shiddiqien, dan syuhada.”

Sungguh luar biasa, Nabi begitu memuji pedagang yang jujur sehingga memasukkannya dalam golongan para Nabi. Namun menjadi pedagang yang jujur bukanlah tugas yang mudah. Rasulullah ﷺ sendiri adalah seorang pedagang dan mengerti akan hal tersebut.

Abdullah bin Umar adalah salah satu pedagang yang sukses. Hal yang sama berlaku untuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman yang memperoleh kekayaan mereka melalui berdagang. Mereka bahkan menyumbangkan sebagian besar atau seluruh harta mereka untuk kepentingan Islam.

 

Keutamaan Seorang Pedagang: Belajar dari Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf, salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, juga seorang pedagang sukses. Ketika berhijrah, ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan selama bertahun-tahun. Namun, setelah tiba di Madinah, ia kembali menjadi kaya raya. Ketika meninggal, Abdurrahman mewariskan empat ratus dinar kepada setiap pejuang perang Badar yang masih hidup.

 

Keutamaan Seorang Pedagang: Golongan yang Masuk Surga tanpa Hisab

Dalam ajaran Islam, ada golongan yang akan masuk surga tanpa hisab, yaitu ulama, orang kaya yang bersedekah di jalan Allah, mujahid yang gugur dalam jihad, dan haji yang mendapat mabrur.

 

Keutamaan Seorang Pedagang: Mendukung Ulama dan Orang Kaya

Dikisahkan ketika dipersilakan masuk ke surga, haji mabrur dipersilakan terlebih dahulu. Tetapi dia menolak dengan alasan harus ulama dahulu, karena dia mengetahui hukum-hukum haji dari gurunya yang seorang ulama. Begitu pula mujahid, dia tidak akan mengetahui keutamaan jihad bila tidak ada ulama yang mengajarkannya. Namun, ketika ulama itu dipersilakan, dia malah mempersilakan orang kaya. Mengapa? Karena dengan kebaikan orang kaya yang dermawanlah, dia bisa menjalankan aktivitas dakwahnya dengan optimal.


Bagikan post ini :

Berbagi nasi box untuk para Pejuang Nafkah

Yatim Ceria 2023 bersama beraniberbagi.id

Program Berbagi Nasi Baik sebagai bentuk perhatian kecil kita kepada warga kurang mampu terutama untuk para pejuang nafkah