Bersabarlah

Iman terbagi dua separuh sabar dan separuhnya lagi syukur karenanya orang yang mengasihani dirinya menginginkan keselamatannya serta mendahulukan kemuliaan-nya tidak boleh melalaikan dua hal pokok ini hendaknya pula ia  berjalan menuju Allah melewati kedua jalan ini semoga Allah menjadikan kita sebagai golongan yang terbaik dari pada saat perjumpaan kelak.

Sabar secara bahasa artinya melarang atau menahan. menurut  syara’ ya berarti menahan nafsu dari pesan-pesan dari keluhan dan menahan anggota badan dari memukul pukulan pipi dan merobek-robek pakaian ungkapan kesedihan atau yang lainnya Al Junaid  pernah ditanya tentang sabar dia menjawab yaitu menelan kepahitan tanpa mengerutkan muka pernah seorang yang sholeh mengetahui seseorang yang mengeluh pada saudaranya maka ia pun memberi nasehat dan berkata :   Wahai saudaraku demi Allah tidak ada untungnya bagimu mengeluhkan yang Mengasihimu kepada yang tidak mengasihi kamu.

Ummu Salamah berkata :   “Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang Muslimpun yang ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah ‘Innalillahi wa inna ilayhi rooji’uun, Allahumma ajjirnii fii musiibaty wakhluflii khoiron minhaa’ (sesungguhnya kita adalah miliik Allah don kepadaNya lah kita akan kembali, ya Allah berikanlah pahala kepadaku atas musibah ini dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya)”. Kecuali Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya.

Maka  ketika Abu Salamah wafat, aku bergumam, Siapa muslimin yang lebih baik dari Abu Salamah (yang merupakan sebuah keluarga yang pertama kali berhijrah kepada Rasulullah?tetapi aku lalu mengucapkan doa tersebut don Allah menggantikan Rasulullah sebagai suamiku (sebagai pengganti Abu  Salamah yang  meninggal sebagai suami). “(HR. Musllim)

Abu   Hurairah   radhiyallahuanhu berkata,  Rasulullah bersabda :   Allah berfirman   tidak  ada  pahala  yang  Aku sediakan  bagi  seorang  hamba-Ku  yang beriman  yang jika Aku ambil  kekasihnya suami atau istrinya dari penduduk dunia lalu ia ikhlas didalamnya  selain surga sebagai balasannya. “(HR. al-Bukhari)

‘Aisyah radhiyallahuanha berkata : Rasulullah  bersabda,  Setiamusibah yang menimpa seorang mukmin pastilah Allah menjadikannya sebagai kafaroh atau penggugur atas dosanya, sampai duri yang menusuknya.

Abu Hurairah radhiyallahuanhu meriwayatkan  :     Ujian akan terus datang kepada seorang mukmin  atau  mukminah mengenai jasadnya,  hartanya don anaknya sehingga ia menghadap kepada Allah tanpa membawa dosa.(HR. Ahmad, at-Tirmidzi, al-Hakim)

Khabbab bin al ‘Arts berkata,  “Kami pernah mengadu kepada Rasulullah ketika beliau tengah bersandar pada mantel beliau di bawah naungan Ka’bah, kami berkata :    Mengapa engkau tidak meminta tolong kepada Allah don berdoa untuk kita ya Rasulullah?”

Maka Rasulullah bersabda : “Diantara orang-orang sebelum kalian ada yang digalikan sebuah lubang untuknya lalu ia dimasukkan ke dalamnya, ada yang didatangkan sebuah gergaji lalu diletakkan di atas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua, ada juga yang disisir dengan sisir besi sampai mengelupas kulit dan dagingnya, akan tetapi semua itu tidak menghalangi mereka dari agama mereka. Demi Allah dia benar-benar akan menganugerahi urusan ini atau risalah ini sampai nanti akan ada seorang pengendara yang berjalan dari san’a ke hadramaut tidak takut kecuali kepada Allah, dia hanya khawatir akan adanya serigala yang dapat menerkam kambingnya, namun kalian tergesa-gesa.” (HR al-Bukhari)

Sebagian Salaf berkata kalaulah bukan karena musibah yang menimpa pastilah kita memasuki negeri akhirat sebagai orang-orang yang pailit sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, “dan diantara mereka kami jadikan pemimpin pemimpin yang menjadikan perintah kami sebagai petunjuk yaitu ketika mereka sabar dan yakin kepada ayat-ayat kami.”

Ketika orang-orang hendak memotong kaki urwah bin Zubair karena suatu penyakit, mereka berkata : “Maukah kamu sekiranya kami meminumkan sesuatu sehingga kamu tidak merasakan sakit saat kaki engkau dipotong?” Maka beliau menjawab : “Allah mengujiku untuk melihat kesabaranku, haruskah aku menyelisihi keputusannya?”.

Umar bin Abdul Aziz berkata: “Tidaklah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menganugerahkan suatu nikmat kepada seorang hamba lalu dia mencabutnya dan sang hamba tersebut pun bersabar atasnya, kecuali Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.”

Suatu ketika Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu’anhu sakit, maka orang-orang yang menjenguknya berkata : “Bagaimana jika kami panggilkan seorang tabib untukmu?” Maka Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu’anhu menjawab : “Aku sudah diperiksa oleh Tabib,” Maka orang-orang bertanya : “Apa katanya?” “Sesungguhnya Aku Maha Berbuat atas apa yang Aku kehendaki, jawabnya”, kata Abu Bakar. tabib yang dimaksud Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu’anhu adalah Allah.

Sa’id bin Jubeir berkata: “Sabar adalah pengakuan seorang hamba kepada Allah, bahwa sesuatu yang menimpanya berasal dariNya, lalu ia ikhlas karenanya dan mengharapkan pahala dari-Nya. adalah seseorang yang ditahan tidak diberi makan dan cambuk namun tidak tampak padanya selain kesabaran.”

Ditinjau dari objek nya sabar itu ada tiga : Sabar terhadap perintah yaitu dengan melaksanakannya. Sabar terhadap larangan dan hal-hal yang menyelisihi syariat yaitu dengan menjauhinya. dan Sabar terhadap Qadha atau takdir Allah yaitu dengan tidak menyesalinya dan menerimanya dengan ikhlas. Ungkapan lain untuk ketiga macam sabar ini seorang hamba itu haruslah memenuhi tiga perkara: mengerjakan perintah, meninggalkan larangan, dan bersabarterhadap takdir.

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang besabar.. Aamiin

Bagikan post ini :

Berbagi nasi box untuk para Pejuang Nafkah

Yatim Ceria 2023 bersama beraniberbagi.id

Program Berbagi Nasi Baik sebagai bentuk perhatian kecil kita kepada warga kurang mampu terutama untuk para pejuang nafkah